Suami saya, Bpk. Anak Agung Gde Raka, memulai bisnis di industri pariwisata dengan membuka sebuah galeri seni pada tahun 1983. Secara bertahap galeri berkembang dengan baik, maka saya dan suami saya ingin mengembangkan bisnis kami. Kami berencana membuka restoran dan hotel.
Impian kami untuk membuka restoran dan hotel akhirnya menjadi kenyataan. Restoran ini didirikan di atas lahan seluas 3500 meter persegi. Bebek Bengil Dirty Duck Diner diluncurkan pada tahun 1990 dan dikelola oleh suami saya (almarhum Anak Agung Gde Raka), didukung oleh saya sendiri dan dengan umpan balik positif dari teman-teman kami. Pada awalnya, restoran hanya menyajikan beberapa hidangan dan minuman sederhana. Dengan mengingat nama Bebek Kotor 'Bebek Bengil', kami memutuskan untuk membeli beberapa bebek teman saya untuk restoran.
Di masa lalu, Crispy Duck tidak termasuk dalam menu karena mempersiapkan bebek tidak mudah dan benar-benar membutuhkan perhatian ekstra. Bebek memiliki bau khusus yang sulit dihilangkan kecuali Anda tahu cara menyiapkannya. Berkat kerja keras kami, secara bertahap kami memperbaiki makanan, minuman dan juga layanan.
Kapasitas tempat duduk hanya untuk 300-500 orang di masa lalu. Pejabat pertama yang mengunjungi 'Bebek Bengil' adalah Bpk. Fuad Hasan, Menteri Pendidikan Indonesia. Sejak itu kami menjadi sangat populer di kalangan politisi dan selebritas, seperti Mrs. Megawati; Presiden Indonesia ke-5, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono; Presiden ke-6 Indonesia, Mr. Jokowi; Presiden Indonesia saat ini, Mr Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Indonesia dan juga banyak menteri Indonesia.
Suamiku, Tn. Anak Agung Gde Raka meninggal pada tanggal 25 Agustus 2003 dan aku terus memperluas restoran.